Tentang BuGIS

Banjir merupakan permasalahan besar pada lingkungan yang dihadapi masyarakat perkotaan di Semarang, Indonesia. Proyek BuGIS menggabungkan dua tim peneliti dari Universitas Loughborough (LU) dan Universitas Diponegoro (UnDip) untuk berkolaborasi dan mengembangkan kemitraan jangka panjang yang akan membantu mengatasi masalah masyarakat, meningkatkan dampak positif pada masyarakat rentan banjir di Semarang, dan membangun kapasitas penelitian.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kota Semarang terhadap banjir dengan mengintegrasikan konsep Blue Green Infrastructure (BGI) ke dalam pengembangan drainase kota tersebut. BGI adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan pengelolaan air dan infrastruktur hijau untuk meniru siklus air alami (Blue-Green Cities, 2016). Hal ini akan dicapai dengan mengembangkan strategi Manajemen Resiko Banjir yang Berkelanjutan untuk Semarang yang mencakup pendekatan BGI secara teknis (struktural dan non-struktural) dan menyelaraskannya dengan kegiatan berbasis masyarakat lokal. Proyek ini akan berusaha mengintegrasikan penelitian/ research dan pengembangan/ development (R&D) kedepan ke dalam perencanaan pembangunan perkotaan dengan meningkatkan kapasitas ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Tujuan BuGIS adalah sebagai berikut (dengan paket kerja yang sesuai/ Work Package –WP)

  1. Mengidentifikasi pendekatan BGI yang layak diterapkan dalam konteks lokal – WP1
  2. Mengembangkan peta sebab-akibat masalah sosio-ekonomi-kelembagaan yang mempengaruhi BGI – WP2
  3. Mengembangkan panduan dan rekomendasi pelaksanaan – WP3
  4. Mengembangkan roadmap R&D strategis untuk mendukung penanganan resiko banjir jangka panjang, dengan rekomendasi untuk cakupan BGI yang lebih luas dan peningkatan kapasitas

Tujuan tersebut akan dicapai melalui keterlibatan stakeholder, baik teknis dan non-teknis yang memungkinkan untuk merumuskan bersama solusi ketahanan yang secara teknis diinginkan dan layak secara budaya dalam konteks lokal, namun juga relevan untuk konteks perkotaan yang lebih luas di negara lain.

Proyek ini akan berdampak langsung pada masyarakat rentan (dengan meningkatkan kesadaran dan kapasitas untuk menghadapi banjir) dan mendukung pengembangan kebijakan berbasis research yang memfasilitasi ketahanan masyarakat, dan kapasitas penelitian yang lebih luas.